Advertisement

Responsive Advertisement

Dampak Buruk Stres terhadap Kesehatan Tubuh

Dampak Buruk Stres terhadap Kesehatan Tubuh - Stres, merupakan suatu istilah yang sering sekali kita dengar. Stres tentunya berhubungan dengan pikiran dan jiwa kita. Pikiran yang sedang rumit menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan ini akan menimbulkan stres.

Ketegangan jiwa menghadapi berbagai permasalahan hidup juga bisa menyebabkan stres tadi. Kelihatannya stres sudah tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan kita sehari-hari, apalagi bagi masyarakat yang hidup dikota besar dengan 1001 persoalan.

Stres bisa kita alami oleh karena persoalan yang menyangkut diri kita sendiri atau yang berkaitan dengan orang lain, apakah itu keluarga kita (termasuk anak dan isteri), tetangga atau teman sejawat di kantor. Semakin tinggi kedudukan kita dalam bidang pekerjaan atau dikalangan masyarakat, stres akan semakin sering datang menyerang.
Dampak Buruk Stres terhadap Kesehatan Tubuh

Stres dapat timbul pada keadaan-keadaan di mana kita mengalami suatu hal yang tidak menyenangkan, seperti dalam keadaan sakit, kehilangan pekerjaan, perceraian, putusnya hubungan cinta dengan seseorang yang kita kasihi, kematian anggota keluarga dan lain sebagainya.

Juga stres bisa datang pada keadaan-keadaan dimana kita mengalami hal-hal yang menggembirakan, seperti misalnya sedang jatuh cinta kepada seseorang, ketika akan menaiki jenjang perkawinan, lulus dalam ujian, diterima sebagai mahasiswa diperguruan tinggi yang kita pilih, menang undian berhadiah, naik pangkat, mendapat jabatan baru dan lain-lain lagi.

Walaupun stres yang timbul bisa menyebabkan hal-hal yang merugikan bagi tubuh, tetapi sebenarnya dilain pihak stres itu sendiri bisa membangkitkan semangat kita dalam menempuh hidup dan kehidupan ini. Tetapi tentu saja stres-nya tidak berlebihan, dan stres tadi tidak datang terlalu sering, setiap hari atau setiap waktu.

Terjadinya Stres
Stres, apapun penyebabnya, akan menimbulkan suatu reaksi pada otak kita melalui hipotalamus.Akibat rangsangan pada hipotalamus ini akan terjadi suatu peristiwa kimiawi yang bisa mempengaruhi kelenjar hipofisa dan susunan syaraf otonom. Kelenjar hipofisa akan mengeluarkan hormon ACTH, yang nantinya bisa mempengaruhi kelenjar anak ginjal/supra ren yang menghasilkan hormon adrenalin.

Demikian juga halnya pengaruh pada sistem susunan sayaraf otonom ini secara langsung atau melalui pengaruhnya pada kelenjar anak ginjal, akan mengakibatkan gajala-gejala pada beberapa organ tubuh kita.

Gejala-gejala yang timbul ini bisa sedemikian banyak variasinya, sehingga mereka yang mengalami stres ini bisa pula menimbulkan gejala yang berbeda dari seseorang kepada orang lain.

Adapun gejala yang dapat timbul akibat stres tersebut, antara lain:
  1. Peningkatan denyut jantung, sehingga jantung terasa berdebar, dan tubuh terasa lelah sekali.
  2. Peningkatan tekanan darah dengan segala akibatnya, seperti pening kepala, rasa pusing dan sebagainya.
  3. Pernafasan semakin cepat dan semakin dalam, sehingga bisa timbul gejala seperti sukar bernafas atau sesak nafas.
  4. Peningkatan pengeluaran keringat, yang terkadang sedemikian banyaknya sehingga baju yang dipakai bisa basah kuyup.
  5. Pergerakan dari saluran pencernaan makanan terhenti, pengeluaran air liur berkurang, sehingga menyebabkan nafsu makan berkurang atau tidak ada sama sekali.
  6. Peningkatan kadar gula darah akibat meningginya kadar hormon adrenalin yang berasal dari kelenjar anak ginjal.
  7. Peningkatan suhu tubuh karena meningkatnya proses metabolisme dalam tubuh.
  8. Peningkatan konsumsi atau pemakaian oksigen
  9. Peningkatan produksi dari sel darah merah, sel darah putih dan asam lemak darah.
Biasanya pada seseorang yang mengalami stres, tidaklah timbul semua gejala-gejala seperti yang disebutkan diatas. Tergantung dari tingkatan stres yang terjadi, gejala yang timbul bisa hanya satu atau dua saja, sampai kesemua gejala ini muncul pada penderita stres yang berat.

Lalu pada setiap orang, ada gejala stres yang "disenanginya". Ada yang memilih setiap kali stresnya datang, jantungnya akan berdebar keras, ada yang nafasnya sesak, ada yang berkeringat banyak dan ada pula yang nafsu makannya kurang atau tidak ada sama sekali.

Reaksi Tubuh
Dengan gejala yang timbul pada keadaan stres tadi, tubuh sendiri membuat suatu reaksi agar keseimbangan dalam segala proses fisik dan psikis, bisa kembali normal. Semua hal ini berlangsung secara alamiah, seperti juga semua hal lainnya yang dialami oleh tubuh kita akibat adanya serangan dari luar.

Reaksi tubuh kita untuk mengatasi stres yang terjadi, antara lain:
  1. Pupil mata melebar agar penglihatan bisa menjadi lebih terang.
  2. Selaput lendir mulut dan tenggorokan mengkerut, sedangkan otot-otot membuka lebih lebar, agar lebih banyak udara yang bisa masuk keparu-paru. Demikian juga saluran pernafasan akan bertambah lebar pula.
  3. Keringat akan bertambah banyak terutama di daerah ketiak, lipatan paha, tangan dan kaki. Keringat yang banyak ini berguna untuk membuang sisa-sisa pembakaran yang meningkat serta untuk mendinginkan alat-alat tubuh yang menjadi panas, dengan penguapan.
  4. Pembuluh darah di kulit dan otot mengkerut pula, sehingga darah banyak dipakai oleh organ dalam tubuh yang memerlukannya.
  5. Pendengaran menjadi tebih tajam.
  6. Otot-otot di daerah usus mengendor, otot kandung kemih meregang/relaks.
  7. Otot-otot anggota gerak dan kerangka tubuh menjadi mengkerut pula.
  8. Kelenjar anak ginjal merangsang pengeluaran epinefrin dan nor-epinefrin, sehingga kadar gula darah meningkat, tekanan darah bertambah tinggi, denyut jantung bertambah dan kadar lemak dalam darah meningkat.
Nah, kelihatannya stres merupakan soal yang sederhana. Tetapi nyatanya stres itu menyebabkan semua sistem dalam tubuh kita memberikan reaksi yang menyebabkan timbulnya berbagai gejala yang dapat dirasakan oleh penderita stres tadi.

Stres Dan Jantung

Salah satu gejala yang dialami oleh semua penderita stres, apapun penyebabnya, adalah gangguan pada jantungnya. Jantung menjadi berdebar lebih keras dengan denyutnya yang lebih besar dari biasanya. Jantung kita sendiri yang besarnya tidak lebih dari sekepalan tangan orang dewasa, berdenyut sekitar 70-80 kali permenit. Selama seseorang masih hidup, jantung ini tentunya tidak pernah berhenti berdenyut, siang maupun malam hari, ketika kita jaga ataupun ketika kita tidur. Jantung tidak pernah berhenti bekerja, apakah kita dalam keadaan senang atau susah, sehat atau sakit, sedang bekerja ataupun sedang beristirahat.

Dengan berdenyut 70-80 kali permenit, berati dalam sehari semalam, jantung berdenyut sebanyak 100.000 -115.000 kali. Dalam setahun jantung kita berdenyut 36. 000.000-42.000.000 kali (baca : 36 juta-42 juta kali).

Kalau usia kita sekarang 50 tahun, silahkan kalikan saja jumlah denyut jantung yang terjadi dalam masa itu. Kalau kita mengalami stres, denyut jantung ini akan bertambah banyak. Artinya kalau kita mengalami stres, kita menambah beban kerja dari jantung kita sendiri, yang sudah sedemikian beratnya.

Kalau kita mengalami stres ini hampir setiap hari dalam sebagian dari usia kita, berati juga kita setiap harinya memberikan beban tambahan yang tidak perlu bagi jantung ini. Jelas saja tentunya bahwa reaksi stres akan memperberat kerja jantung tersebut.

Kasihan jantung kita, bukan ?
Karenanyalah, walaupun stres memang sudah merupakan hal yang tidak dapat kita elakkan dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi mengendalikan dan mengurangi stres perlu dilakukan setiap saat, secara terus menerus.

Dengan pengendalian stres ini diharapkan jantung kita yang sudah bekerja sedemikian berat itu, tidak lagi kita tambahi bebannya dengan stres yang tidak bisa dikendalikan dan diatasi.

Menanggulangi Stres
Sebelum anda mengunjungi seorang dokter untuk mengatasi stres yang menimpa anda, ada baiknya anda simak beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menanggulangi stres yang menyerang anda.

Dari begitu banyak anjuran yang disampaikan, anda dipersilahkan memilih apa yang terbaik bagi diri anda. Kalau perlu, jika sebuah cara mengatasi stres tersebut tidak berhasil, anda bisa memilih cara yang lain. Atau kala iu perlu anda bisa menggabung beberapa cara tersebut sekaligus.

Inilah beberapa cara yang dianjurkan untuk mengatasi stres:
  1. Cobalah latih pernafasan anda. Bernafas dengan perlahan-lahan dan mena rik nafas dalam-dalam, akan memberikan ketenangan pikiran dan jiwa, menurunkan tekanan darah dan dapat memperlambat denyut jantung.
  2. Coba istirahatkan bagian-bagian tubuh tertentu dengan mengendorkan otot-ototnya sambil memusatkan pikiran pada bagian tubuh tadi. Hal ini bisa dilakukan sambil duduk istirahat dengan seenak nya, atau juga berbaring meluruskan badan dengan santai. Dengan cara ini kita akan merasakan pikiran menjadi lapang dan tubuhpun dapat beristirahat dengan baik.
  3. Cobalah tenangkan pikiran anda dalam suasana yang benar-benar menyenangkan, tanpa gangguan orang lain. Atur pula pernafasan dengan baik dan pejamkan mata tetapi tentu tidak tertidur. Dapat pula dibaca zikir-zikir yang khusus ataupun doa-doa yang dirasakan dapat membawa ketenangan pikian. Kalau perlu untuk melepaskan uneg-uneg yang ada dalam pikiran anda, berteriaklah keras-keras seperti harimau yang mengaum. Jika anda seorang Muslim, anda juga dapat melakukan shalat tahajud pada malam hari, pada saat semua orang sudah tidur dengan nyenyak. Sampaikanlah semua persoalan anda kepada Dia Yang Maha Kuasa, lalu mintalah pertolongan-Nya untuk mengatasi persoalan-persoalan tadi.
  4. Coba hentikan pikiran-pikiran yang ruwet yang anda alami. Setiap kali pikiran yang meruwetkan itu datang, tarik nafas dalam-dalam dengan perlahan-lahan.
  5. Ucapkanlah dalam hati kata-kata yang memberikan harapan bagi anda sendiri secara berulang-ulang, misalnya untuk memperoleh kesembuhan dari penyakit yang anda derita ataupun untuk mendapatkan pekerjaan bagi anda yang sedang menganggur.
  6. Berlatihlah untuk berani mengatakan yang sebenarnya seperti apa yang anda pikirkan, sesuai dengan keyakinan pada diri anda sendiri. Jangan anda simpan sendiri pikiran anda karena hal seperti ini selalu akan merugikan diri anda sendiri. Kalau perlukatakanlah perasaan anda yang sesungguhnya terhadap lawan bicara anda.
  7. Lakukanlah semua kegiatan anda dengan pengaturan waktu yang sudah direncanakan dengan baik. Membuat catatan untuk pekerjaan yang harus anda lakukan setiap hari, setiap minggu atau setiap bulannya, merupakan hal yang baik untuk dibiasakan. Setiap hari sediakan waktu sedikitnya 20 menit hanya untuk diri anda sendiri, tanpa berhubungan dengan orang lain, apalagi diganggu oleh orang lain.
  8. Anda juga bisa memilih sendiri kegiatan tertentu yang anda rasakan dapat membuat anda tenang dan tubuh anda bisa beristirahat dengan baik. Apakah itu dengan menyendiri mendengarkan musik yang anda senangi, apakah itu dengan melakukan olahraga yang ringan bersama keluarga dan teman-teman atau juga berekreasi keluar kota dengan isteri dan anak-anak.
  9. Mengatur makanan juga diperlukan sekali. Di samping makanan tersebut mengandung gizi yang baik, pilihlahlah juga makanan yang mudah dicernakkan.
Makan jangan tergesa-gesa, makanlah dengan perlahan-lahan, mengunyahnya beberapa kali dengan sempurna, sebelum ditelan.