Radang tenggorokan adalah masalah yang umum pada anak-anak. Tenggorokan yang meradang bisa menimbulkan rasa nyeri, gatal, serta kesulitan menelan, bahkan bisa juga disertai demam dan batuk pilek.
Walaupun radang tenggorokan kadang-kadang sembuh sendiri tanpa komplikasi, pada kasus tertentu diperlukan pengobatan dengan antibiotik. Pada topik ini akan dibahas mengenai penyebab tersering dan penanganan radang tenggorokan pada anak, pencegahan serta tanda-tanda agar segera dibawa berobat.
Penyebab paling sering radang tenggorokan adalah akibat infeksi virus. Penyebab lainnya adalah akibat infeksi bakteri. Bakteri dan virus ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak tangan langsung. Tangan menjadi terkontaminasi ketika seseorang yang sakit menyentuh hidung atau mulut mereka dan kemudian menyentuh orang lain secara langsung maupun secara tidak langsung (melalui objek seperti telepon, gagang pintu, alat makan, dan lain-lain). Virus juga bisa ditularkan melalui percikan air liur penderita yang berada di sekeliling kita.
Terdapat banyak virus yang bisa menyebabkan sakit dan bengkak pada tenggorokan, tetapi virus yang merupakan penyebab tersering adalah virus penyebab batuk dan pilek. Kebanyakan sakit tenggorokan merupakan bagian dari penyakit batuk pilek, pada kenyataannya, sakit tenggorokan bisa menjadi gejala satu-satunya pada 24 jam pertama. Gejala yang diakibatkan infeksi virus yaitu hidung berair dan tersumbat, iritasi atau merah pada mata, dan batuk. Pada anak-anak mungkin disertai demam ringan.
Seperti halnya pada virus, terdapat banyak bakteri penyebab radang tenggorokan, tetapi yang paling sering adalah bakteri Streptokokus Grup A (Strep A). Bakteri ini paling sering menyerang anak-anak usia sekolah. Gejala akibat infeksi bakteri ini berlangsung secara tiba-tiba, meliputi demam di atas 38oC, rasa sakit di tenggorokan dan kesulitan menelan. Tanda lainnya seperti pembengkakan kelenjar di leher, terdapat bercak putih di tenggorokan atau di amandel, bercak merah di rahang atas, serta pembengkakan uvula. Pada anak-anak, bisa juga terdapat sakit kepala, sakit perut, mual muntah.
Radang tenggorokan akibat bakteri ini biasanya tidak disertai gejala batuk pilek seperti yang diakibatkan virus. Anak-anak di bawah 2 tahun biasanya tidak tahu bagaimana cara mengeluhkan tentang radang tenggorokan. Anak-anak dengan penurunan nafsu makan, atau menolak makanan yang disukainya, atau menangis ketika dikasih makan, mungkin menderita radang tenggorokan.
Penyebab lain yang sering menyebabkan radang tenggorokan yang tidak berhubungan dengan infeksi meliputi menghirup udara kering melalui mulut (khususnya di daerah yang terdapat musim dingin) dan alergi (seperti rhinitis alergi).
Akan sulit bagi orang tua untuk mengetahui apakah radang tenggorokan yang dialami anak mereka disebabkan oleh virus atau bakteri. Apabila anak dicurigai menderita infeksi Strep A, diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikannya. Terdapat dua jenis pemeriksaan yaitu tes-cepat dan kultur. Keduanya dilakukan oleh tenaga medis dengan usap tenggorokan. Tes-cepat selesai dalam beberapa menit, sedangkan kultur memerlukan waktu beberapa hari. Apabila hasil tes-cepat negatif, pemeriksaan kultur tenggorokan harus dilakukan untuk memastikan bahwa tidak dijumpai infeksi bakteri Strep A. Bila hasil tes cepat positif maka anak akan diterapi dengan antibiotik.
Penanganan radang tenggorokan
Penanganan radang tenggorokan tergantung kepada penyebabnya. Kebanyakan kasus radang tenggorokan disebabkan oleh virus dan tidak memerlukan terapi yang spesifik. Tetapi bagaimanapun juga penting untuk mengenali dan mengobati radang tenggorokan pada anak yang disebabkan oleh bakteri untuk mencegah penyebaran infeksi dan mencegah komplikasi serius dari infeksi bakteri Streptokokus Grup A, seperti demam rematik.
Pada infeksi virus, tidak diperlukan antibiotik. Kebanyakan infeksi ini akan berlangsung selama empat sampai enam hari. Selama periode ini, anak bisa diobati dengan cukup istirahat dan obat-obatan penghilang rasa sakit dan/atau demam. Berbagai cara lain yang juga bisa mengurangi rasa sakit seperti mengisap permen yang keras seperti lollipop, memberikan cairan (sup maupun minuman) hangat atau memakan dessert dingin atau beku, seperti es krim, es loli/es bertangkai. Terapi ini juga akan membantu pada gejala akibat infeksi bakteri Strep A. Anak dengan infeksi virus bisa kembali sekolah ketika demam tidak ada lagi selama 24 jam dan anak sudah mampu melakukan aktivitas sehari-harinya.
Radang tenggorokan akibat bakteri perlu diobati dengan pemberian antibiotik. Antibiotik mempersingkat waktu seorang penderita bisa menularkan penyakitnya. Selain itu antibiotik juga menurunkan resiko infeksi menyebar ke bagian tubuh yang lain. Setelah mendapat terapi antibiotik selama 24 jam, anak tersebut tidak lagi menularkan penyakitnya dan bisa kembali ke sekolah. Biasanya terdapat perbaikan gejala dalam dua sampai tiga hari. Penting bagi anak tersebut untuk menyelesaikan keseluruhan pengobatannya sesuai anjuran dokter. Apabila masih belum terdapat perbaikan setelah tiga hari, anak harus diperiksa ulang.
Sebagai tambahan, orang tua harus memperhatikan gejala dehidrasi pada anak mereka bila anak tidak mau makan ataupun minum akibat sakit tenggorokan. Gejala dan tanda dehidrasi seperti mulut kering, selalu haus, mata cekung dan jumlah buang air kecil berkurang.
Pencegahan
Cara paling baik untuk menghin dari radang tenggorokan adalah dengan menjalani pola hidup sehat, seperti mencuci tangan dan menjauhkan anak-anak dari orang yang menderita batuk pilek. Anak-anak juga perlu diajari agar tidak berbagi menggunakan cangkir maupun peralatan lain secara bersama-sama.
Mencuci tangan adalah cara yang penting dan efektif untuk mencegah penularan infeksi. Kedua tangan harus dibasahi dengan air dan sabun, serta digosok selama 15 sampai 30 detik. Perhatian khusus harus diberikan pada kuku jari tangan, sela diantara jari dan pergelangan tangan. Tangan harus dibilas secara keseluruhan dan dikeringkan dengan handuk bersih. Pembersih tangan berbasis alcohol (hand sanitizer) juga bisa digunakan untuk membersihkan tangan bila tidak terdapat tempat untuk mencuci tangan. Tangan harus dicuci setelah batuk, menggosok hidung ataupun bersin.
Penularan infeksi juga dapat terjadi dengan tidak menyentuh mata, hidung ataupun mulut setelah kontak dengan penderita. Sebagai tambahan, gunakan kain atau tisu untuk menutup mulut ketika batuk atau bersin. Tisu tersebut kemudian harus dibuang pada tempatnya.
Segera mencari pertolongan
Anak-anak dengan sakit di tenggorokan harus segera dibawa berobat apabila terdapat satu atau lebih gejala seperti: kesulitan menelan atau bernafas, terdapat ludah yang berlebihan pada anak yang lebih muda, demam lebih dari 38oC, pembengkakan di leher, tidak mau makan maupun minum, suara serak, kesulitan membuka mulut, ataupun leher yang kaku.