Pak Saleh (bukan nama yang sebenarnya) adalah salah seorang sahabat saya. Pria yang berusia sekitar 56 tahun ini, selalu menyampaikan segala sesuatu mengenai kesehatannya kepada saya.
Belakangan ini ada sesuatu yang berubah pada Pak Saleh. Dia yang dulunya mempunyai berat badan yang berlebihan, sehingga kelihatan cukup gemuk dengan gerakan yang lambat dan perlahan, sekarang kelihatan lebih langsing dengan gerakan yang lebih cekatan.
Pak Saleh bercerita, bahwa untuk mengurangi berat badannya ini, di samping dia mengurangi jumlah atau kuantitas makanannya sehari-hari dia juga rajin menyantap beberapa suing bawang putih setiap harinya. Menyantap bawang putih ini secara teratur setiap harinya dilakukan oleh Pak Saleh sesudah mendengarkan pengalaman salah seorang anggota keluarganya yang juga mengalami kegemukan yang berlebihan. Sesudah beberapa bulan secara teratur Pak Saleh mengurangi jumlah makanannya sehari-hari, disertai menyantap beberapa suing bawang putih tersebut setiap kali makan, kelihatan juga ada hasilnya. Berat badan Pak Saleh secara perlahan-lahan kelihatan memang menurun.
Apakah yang dialami oleh Pak saleh ini, yang rajin mengkonsumsi bawang putih tersebut setiap harinya, mempunyai khasiat dalam mengurangi berat badannya?
Atau penurunan berat badan Pak Saleh itu karena dia memang mengurangi jumlah makanannya sehari-hari yang dilakukannya belakangan ini?
Atau barangkali kedua hal yang dilakukannya, mengurangi jumlah makanan sehari-hari lalu ditambah dengan mengkonsumsi beberapa suing bawang putih setiap harinya, berpengaruh dalam usaha penurunan berat badannya?
Tanaman herbal
Indonesia, negeri kita yang tercinta ini, mempunyai jenis tanaman alami yang cukup banyak.Tidak kurang dari 30.000 jenis tanaman yang telah diidentifikasi dan diantaranya tidak kurang dari 950 jenis tanaman tersebut mempunyai manfaat sebagai bahan obat yang dipergunakan sejak dulu.
Bahan alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tersebut, yang dipakai sebagai bahan obat oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan, dibagi atas 3 jenis, yaitu :
1. Bahan jamu yang merupakan bahan obat tradisional di negara kita, yang merupakan ramuan dari bahan tanaman, hewan dan mineral, atau merupakan campuran dari bahan-bahan tadi yang berdasarkan pengalaman telah dipakai sebagai bahan obat-obatan secara turun temurun.
2. Obat herbal (terstandar), merupakan bahan obat alami yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji coba pra-klinik, yang bahan bakunya telah distandarisasi.
3. Fitofarmaka, adalah sediaan obat bahan alami yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah melalui uji pra-klinik dan uji klinik yang juga bahan bakunya telah distandarisasi.
Fitofarmaka merupakan bahan obat yang berasal dari bahan-bahan alami, yang telah diuji secara klinik, termasuk uji klinik pada pasien di rumah sakit. Tentunya obat-obatan yang tergolong fitofarmaka ini, tidak lagi merupakan jenis jamu seperti yang biasa, tetapi sudah sama dengan obat-obat modern dan obat paten yang lainnya, yang seharusnya didapatkan melalui resep dokter.
Dengan jumlah spesies bahan alami dinegeri kita yang sedemikian banyaknya, sekitar 950 spesies di antaranya sudah dikenal mempunyai khasiat sebagai bahan obat, sebagai makanan kesehatan baik untuk manusia, hewan atau tanaman. Dengan demikian Indonesia mempunyai peluang yang sangat besar dalam industri obat tradisional dan kosmetika alami.
Menurut data dari Badan POM juga, saat ini terdaftar tidak kurang dari 2.868 produk obat tradisional, termasuk obat yang dimakan ataupun obat-obat yang dipakai untuk bagian luar tubuh, sepeerti minyak yang dioleskan, misalnya.
Dari berbagai jenis obat-obatan tradisional tersebut, ada beberapa jenis yang sudah meningkat statusnya dari obat herbal terstandar menjadi obat-obatan fitofarmaka. Kita tentu mengenal berbagai jenis bahan alami, yang namanya sering kita dengar, atau bahkan kita gunakan sebagai bahan obat atau suplemen makanan.
Di antara bahan-bahan tersebut, antara lain:
Temulawak (Curcuma X.), yang bias meningkatkan nafsu makan dan dapat pula mengobati penyakit hati/liver.
Kumis Kucing (Orthosiphon A.) yang dipakai untuk menurunkan tekanan darah.
Benalu teh (Scurulla A.), yang mengandung bahan aktip flavonoid, yang dipakai untuk mengatasi penyakit kanker, bila dicampur dengan tanaman buyung atau sambiloto.
Buah mengkudu atau pace (Morinda C.), yang cukup populer saat ini, yang dikatakan berkhasiat untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita penyakit kencing manis. Disebutkan pula bahwa ada beberapa bahan dalam mengkudu ini yang berkhasiat sebagai obat yang dapat mencegah pertumbuhan dan penyebaran sel-sel kanker.
Buah mahkota dewa (Phaleria M.), buah yang berasal dari Papua ini dikatakan dapat mengatasi penyakit tekanan darah tinggi, stroke dan menurunkan kadar asam urat. Diyakini pula bahwa buah mahkota dewa ini juga dapat mengatasi penyakit kanker yang menakutkan itu, dan lain-lain, yang jumlahnya cukup banyak.
Bawang putih
Bagi masyarakat Indonesia, bawang putih bukanlah benda asing. Sejak dulu bawang putih banyak dipergunakan oleh ibu-ibu rumah tangga sebagai bumbu dapur.
Bawang putih mempunyai peran yang sangat penting untuk melezatkan dan memberikan aroma yang menyenangkan pada makanan.
Bawang putih yang disebut garlic atau bahasa latinnya Alium Sativum Liliaceae, selain sebagai bumbu dapar, sudah sejak lama, sejak ribuan tahun yang lalu, juga telah dipergunakan oleh berbagai suku bangsa disunia ini sebagai bahan obat.
Tulisan Mesir Kuno menyebutkan bahwa bawang putih ini sudah diberikan untuk para pekerja yang membangun piramida, agar mereka tetap kuat dan sehat, pada tahun 2700-1900 sebelum masehi. Orang-orang Mesir kuno ini mempergunakan bawang putih sebagai obat penangkal penyakit dan penghilang rasa lelah.
Orang-orang Cina sejak lama, sejak zaman nenek moyang mereka dulu memanfaatkan bawang putih ini untuk berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh kuman-kuman atau cacing, seperti penyakit disentri, TBC, penyakit cacing gelang dan sebagainya.
Sejak lama juga berbagai suku bangsa didunia mempergunakan bawang putih ini sebagai anti-parasit atau obat cacing, seperti di India, Arab, Tunisia, Peru dan sebagainya.
Diberbagai Negara Eropa, seperti Inggris, mereka pernah memanfaatkan bawang putih sebagai pengobatan lepra ataupun cacar air, pada waktu terjadinya wabah penyakit ini, pada awal abad yang lalu.
Kegunaan bawang putih sebagai antiseptika, untuk membersihkan luka terhadap kemungkinan infeksi dengan kuman, juga sudah dipergunakan sejak lama, bahkan pernah dipakai pada perang dunia yang lalu. Dalam hal ini bawang putih dibuat seperti jus, lalu dicampur dengan air, dan kemudian diletakkan pada kain pembalut yang ditutupkan pada luka-luka. Dengan cara sederhana ini, banyak perajurit korban perang dunia dapat diselamatkan nyawanya akibat luka-luka yang mereka alami.
Sejak dulu juga bawang putih dibuat dalam bentuk sirup untuk pengobatan saluran pernafasan. Sirup bawang putih dipergunakan untuk obat sesak nafas pada penderita asma, suara serak, batuk, sulit bernafas dan gangguan paru yang lainnya.
Sejarah penggunaan bawang putih sebagai obat pemulih kesehatan ini sudah berlangsung sejak dulu. Tetapi penelitian tentang bawang putih ini secara intensip boleh dikatakan baru dimulai sejak tahun 1970 yang lalu.
Khasiat bawang putih
Senyawa utama yang paling berkhasiat bagi kesehatan kita yang terdapat dalam bawang putih adalah senyawa kimia yang disebut sebagai Allisin.
Allisin ini sebanrnya tidak terdapat dalam bawang putih ini secara alamiah.Allisin ini berasal dari Allin, yang terdapat dalam bawang putih ini sekitar 0,4% dari beratnya. Allin ini sama sekali tidak berbau dan tidak mempunyai sifat sebagai anti-bakteri.
Tetapi kalau kemudian bawang putih ini dirajang, dipotong-potong atau ditumbuk, maka allin ini akan diubah oleh ensim allinase (yang terdapat dalam bawang putih juga), menjadi allisin, yang menyebabkan bawang putih tersebut menjadi berbau menyengat dan mempunyai sifat anti-bakteri.
Allisin inilah yang menyebabkan bawang putih, di samping mempunyai sifat anti-bakteri tadi, juga sebagai anti-mikroba (termasuk di dalamnya anti-bakteri, anti-virus, anti-jamur, anti-parasit dan anti-protozoa), dan juga anti-oksidan, anti-trombotik dan hipolipidemia. Ada lagi manfaat dari allisin ini, yang diperkirakan dapat mengurangi kolesterol darah dan memperbaiki sirkulasi darah.
Dari hasil penelitian yang dilakukan diberbagai negara di dunia ini, ternyata banyak manfaat dari bawang putih ini yang sudah diakui. Manfaat tersebut, antara lain Anti Bakteri.
Dikatakan bahwa zat aktif dalam bawang putih, mampu membunuh berbagai jenis kuman, seperti E.Coli, P.Mirabilis, Salmonella Typhi, Staphylococcus, Salmonella, dan juga kuman penyebab penyakit TBC, Mycobacterium Tuberculosis.
Studi epidemiologi yang dilakukan di Cina, juga menyebutkan bahwa bawang putih ini bias mengatasi infeksi H.Pylori, yang menyebabkan gangguan di lambung berupa gastritis dan tukak lambung.
Anti Jamur. Jamur seperti Candida Albicans, yang bisa menyebabkan berbagai jenis penyakit dikulit, bias diatasi dengan pemberian bawang putih.Bawang putih juga dapat memberantas jamur : Mycosporium, Trichophyton, Cryptococcus Neoformans, dan lain-lain.
Anti-Parasit dan Anti-Amuba. Bawang putih kelihatannya juga bisa mengatasi infeksi oleh cacing.Bahan allisin dari bawang putih ini dari hasil penelitian disebutkan bisa dipakai untuk pengobatan cacing Ascaris dan Ancylostoma.
Bawang putih juga sudah dibuktikan dapat dipergunakan sebagai obat anti-amuba, yang dapat mengatasi infeksi Entamuba Histolytica.
Anti-Hipertensi
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bawang putih yang dikonsumsi secara alami mempunyai efek untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi ringan.
Menurunkan Kolesterol Darah. Penelitian diberbagai laboratorium menunjukkan bahwa bawang putih dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan kadar trigliserida yang meninggi. Pemberian bawang putih 1 siung sehari pada penderita kolesteremia (kadar kolesterol darah meninggi), menunjukkan penurunan yang berarti. Penurunan kadar kolesterol bisa sampai 21% dan penurunan trigliserida bisa sampai 24%.
Anti-Platelet. Allisin yang terdapat dalam bawang putih dapat menghancurkan pembekuan darah pada dinding pembuluh darah arteri dengan cara penghambatan agregasi trombosit, meningkatkan aktifitas fibrinolitik dan menghambat atherogenesis. Kesemua hal ini akan memperlancar aliran darah, termasuk aliran darah peda jantung, sehingga disebutkan bahwa bawang putih tersebut dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner.
Anti-Kanker. Beberapa penelitian membuktikan adanya penurunan risiko kanker usus besar dan kanker lambung, dengan mengkonsumsi bawang putih ini secara teratur. Penelitian lain juga sedang berlangsung tentang efek bawang putih ini terhadap kanker payudara, kanker leher, paru-paru, prostate dan sebagainya.
Penelitian di Cina oleh Li Sun dan Xu Wang, telah membuktikan bahwa allisin dapat menghambat pertumbuhan sel kanker lambung. Allisin ini juga dapat menghancurkan sel-sel kanker dan dapat menghambat metastasis/penyebaran sel-sel kanker.
Allisin juga merupakan anti-radiasi dan anti-oksidans disamping sifat anti-kankernya. Dengan sifat-sifat ini allisin mampu menurunkan insidens kanker paru sampai 50%, dan menghambat pertumbuhan sel kanker paru sampai 91%. Disebutkan pula bahwa korelasi antara konsumsi bawang putih dengan penurunan risiko kanker lambung dan kanker usus cukup besar.
PENGGUNAAN LAIN
Masih banyak penggunaan lainnya dari bawang putih ini, walaupun bukti klinisnya belum jelas benar.Tetapi berdasarkan pengalaman kelihatannya bawang putih ini mempunyai berbagai manfaat yang lain, seperti :
- Untuk peningkatan daya tahan tubuh
- Memperbaiki irama jantung yang tidak teratur
- Memperlambat proses penuaan
- Meningkatkan energi vital
- Memperbaiki daya ingat pada manula
- Mengatasi penyakit kencing manis
- Mengatasi gangguan pada tulang dan rematik
- Memperbaiki kerja pencernaan
- Mencegah penambahan berat badan dan mengurangi berat badan
- Mencegah flu, mengatasi batuk, perut gembung, dan lain-lain.
Bawang putih dipergunakan dalam bentuk bawang putih yang segar, dalam bentuk tablet/pil bawang putih, dalam bentuk serbuk bawang putih, dalam bentuk minyak bawang putih yang dimasukkan kedalam kapsul atau juga dalam bentuk jus dan sirup bawang putih.
Ukuran dosis yang diberikan kepada orang dewasa, adalah:
- Bawang putih segar ½ - 2 siung, 3-4 kali sehari dengan cara dimakan.
- Pil/tablet bawang putih 600-900 mg sehari dalam 3 kali pemberian
- Serbuk bawang putih 0,4-1,2 gram sehari dalam 3 kali pemberian
- Minyak bawang putih 1-2 kapsul 3 kali sehari.
Kandungan allisin dalam bawang putih 3,7 mg/gram (berat 1 siung bawang putih sekitar 4 gram). Secara lebih khusus disebutkan untuk mempertahankan fungsi sistem imun tubuh, pemberian bawang putih ini adalah 4000 mcg allisin sehari yang setara dengan 2-4 siung bawang putih. Untuk mencegah kanker diberikan bawang putih ini 4,1 gram sehari, setara dengan 1 siung bawang putih, sedangkan untuk pengobatan kanker diperlukan 2-3 siung bawang putih sehari.
Cara pemberian untuk anak-anak cukup aman dalam jumlah penggunaan sehari-hari dalam makanan.
Dengan berbagai efek dari bawang putih ini dalam mengatasi berbagai problema kesehatan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan kalau kita mengkonsusmsi bawang putih bersama-sama dengan beberapa jenis obat-obatan yang lain.
Bawang putih yang mempunyai sifat sebagai antiplatelet, bisa menyebabkan peningkatan efek perdarahan atau menghambat terjadinya penggumpalan darah, kalau bawang putih diberikan bersama-sama dengan aspirin atau obat anti-platelet yang lain, seperti warfarin.
Pada pasien yang akan dioperasi, pemberian bawang putih harus dihentikan sekitar 1 minggu sebelumnya, agar proses pembekuan darah tidak terganggu.
Mengkonsumsi vitamin E bersama-sama dengan bawang putih mempunyai efek yang positip terhadap penyakit jantung dan atherosklerosis. Penggunaan bawang putih bersama-sama dengan obat penurun tekanan darah, harus dilakukan dengan hati-hati, karena bisa terjadi penurunan tekanan darah yang sangat cepat. Demikian juga halnya penggunaan bawang putih bersama-sama dengan obat-obatan lain yang menurunkan kadar gula darah yang diberikan pada penderita Diabetes.
Boleh dikatakan bahwa bawang putih ini sangat aman bila diberikan dalam jumlah seperti yang biasa digunakan dalam makanan sehari-hari.
Begitupun ada beberapa keluhan dari mereka yang selalu mempergunakan bawang putih ini dalam usaha menjaga kesehatannya, antara lain:
- Bau mulut dan bau keringat yang cukup tajam
- Selalu ingin buang angin
- Iritasi pada saluran pencernaan, bila bawang putih dimakan ketika perut kosong.
- Nyeri lambung atau menceret
- Rasa penuh di lambung
- Bisa menyebabkan alergi dikulit, bila disapukan pada kulit
- Bisa terjadi rhinitis atau bahkan serangan asma.
Penggunaan berlebihan bawang putih pada wanita hamil seharusnya dibatasi, karena kekhawatiran terjadinya perdarahan dan keguguran. Penggunaannya pada ibu yang menyusui bisa mempengaruhi bau dari ASI.
Bawang putih merupakan salah satu bahan alami yang pemanfaatannya dalam bidang kesehatan sudah semakin meluas. Berbagai penelitian tentang manfaat bawang putih yang sudah sejak zaman Mesir Kuno, dipergunakan sebagai bahan obat ini, sudah banyak dilakukan di berbagai negara. Penelitian ilmiah sudah bisa membuktikan tentang manfaat bawang putih tersebut, terutama sebagai obat penurun kadar kolesterol dan trigliserida darah, obat untuk penyakit tekanan darah tinggi, untuk mencegah pengendapan darah dalam pembuluh darah arteri, sebagai anti-kanker dan sebagai anti-mikroba.
Masih banyak kegunaan lain dari bawang putih ini yang terus menerus diteliti oleh para ahli, seperti yang telah diuraikan diatas. Kalau kita kembali pada Pak Saleh, yang merasakan manfaat dari bawang putih ini dalam usahanya untuk menurunkan berat badannya, apakah hal ini benar?
Yang jelas para peneliti sampai sekarang belum bisa membuktikan apakah memang bawang putih tersebut mampu menjaga berat badan seseorang agar tetap normal atau bisa mengurangi berat badannya menjadi ukuran berat badan yang normal. Penelitian tentang manfaat bawang putih terhadap pengaturan berat badan ini masih terus dilanjutkan.